Nama
: Muhamad Najibulloh
NIM : 23010112130098
Kelas : B
POLA
DAN SISTEM PRODUKSI PADA TERNAK BABI
Babi
merupakan salah satu dari spesies ternak yang membutuhkan cara penanganan yang
khusus dan memiliki cara- cara pemeliharaan yang mungkin berbeda dengan
ternak-ternak yang lainya. Tata cara yangditerapkan satu peternak dengan peternak
lain juga tidak sama , sistem
pemeliharaan babi secara umum dibagi menjadi dua yaitu produksi anak babi (feeder pig) dan progam finishing
PRODUKSI
ANAK BABI ( FEEDER PIG)
Sistem produksi anak babi sering disebut feeder pig, pada sistem produksi ini hasil utamanya adalah babi sapihan yang dijual
untuk dibesarkan di peternak yang lain. Sistem ini membutuhkan bahan pakan yang
relatif lebih sedikit tetapi membutuhkan tingkat kemampuan tatalaksana yang
lebih tinggi agar penerapan usaha itu membawa hasil yang memuaskan. Tata
laksana yang diterapkan meliputi seleksi
dan pemeliharaan kelompok yaitu pada saat kawin, melahirkan, serta pemeliharaan
anak-anak yang lahir.
Tata
laksana Bibit
Kualitas babi feeder yang dihasilkan sangat ditentukan
oleh kualitas dari kelompok bibit tersebut. Seleksi induk jantan dan betina
peremajaan haruslah dari suatu litter
yang jumlahnya banyak dan babi itu dipilih karena jumlah putingnya yang banyak,
serta pertumbuhanya yang cukup cepat. Jumlah putung sangat menentukan jumlah anak
yang akan dilahirkan, semakin banyak putingnya maka anak babi uang dilahirkan
akan lebih banyak.
Keberhasilan dalam usaha bibit ini sangat ditentukan pada
besar kecilnya litter size, dengan
demikian tata laksana yang berkaitan dengan perkawinan dan kebuntingan sangat
penting. Untuk mencapai litter size
yang tinggi biasanya babi itu dikawinkan pada birahi yang ke dua. Selain itu
lingkat litter size yang tinggi dapat
dicapai pula dengan :
1.
Penerapan Flushing pada babi betina yang bersangkutan. (flushing adalah pemberian pakan ekstra pada periode perkawinan.)
2.
Babi betina dikawinkan lebih dari satu
dengan kali dengan pejantan yang telah diuji dan kualitasnya baik.
Penerapan tehnik dapat
meningkatkan jumlah telur yang diovulasikan.caranya ialah jumlah pemberian
pakan ditingkatkan selama 7 sampai dengan 10 hari ssebelum dan dan 4 sampai 8
hari setelah babi dikawinkan.
Perawatan induk saat
melahirkan
babi
betina yang
sudah memasuki masa beranak lima hari sebelumnya dipindahke kandang kelahiran,
ini bertujuan agar babi dapat beradaptasi dengan lingkunganya.pada saat proses kelahiranpeternak harus
meyakinkan bahwa membran yang keluar dari induk tidak menutup hidung anak babi
sehinggatidak mengganggu pernapasan. Disamping itu peternak juga harus membantu
induk bila setelah 6 sampai 8 jam kelahiran belum terlaksana. Pertolongan dapat
dilakukan dengan memberikan suntikan oksitoksin, yaitu hormon yang dapat membantu
kontraksi uterus dan merangsang pelepasan air susu.pemberian suntikan
oksitoksin juga dilakukan setelah kelahiran jika induk babi tidak dapat
memberikan air susu.
Tatalaksana babi muda
setelah lahir
Sehari
setelah babi lahir gigi taring babi dipotong dan dikelompokkan berdasarkan
waktu lahirnya. Kemudian memberikan suntikan zat besi dekstran dua sampai tiga
hari setelah kelahiran, ini bertujuan untuk mencegah timbulnya anemia pada
babi. Tanta diberikan pada telinga babi sebagai identitas babi tersebut. Ransum
starter mulai disediakan 7 sampai 10 hari setelah lahir. Anak babi jantan di
kastrasi kira-kira umur 2 minggu dan pada saat penyapihan bobot badan babi
diharapkan sudah mencapai 10 kg. setelah itu babi dikelompokkan lagi
berdasarkan berat badan dan jenis kelamin setelah itu dipindahkan ke kandang
[embesaran.
Pemanfaatan persilangan pada
usaha peternakan babi
babi
yang disilangkan biasanya adalah babi-babi komersil atau babi yang akan
dipasarkan. Babi hasil persilangan merupakan babi yang lebih kuat dan lebih
cepat tumbuh, dengan demikian babi yang dipasarkan dapat mencapai bobot yang
lebih tinggi. selain itu babi yag disilangkan juga meniliki anak yang banyak
kelahiran ganda
kelahiran
babi dapat berlangsung 2 kali dalam setahun, ini memungkinkan pemanfaatan
kandang dan peralatan secara maksimal. kelahiran ganda membutuhkan jadwal atau
rencana pengelolaan yang baikguna merotasikan kelompok-kelompok babi betina
hinga cocok dengan jadwal penggunaan kandang kelahiran. Babi betina yang akan
melahirkan dalam 7 sampai 10 hari, dirotasikan ke kandang kelahiran kira-kira 3
atau 5 hari sebelum tibanya tangal kelahiran.
Berikut adalah contoh jadwal kelahiran 48 hari
Kelompok
betina
|
Tanggal
kawin
|
Tanggal
pindah kekandang kelahiran
|
Tanggal
kelahiran
|
Tanggal
di sapih
|
A
|
Januari 1
Juni 3
|
April 19
September
20
|
April 24
September
20
|
Mei 29
Oktober
30
|
B
|
Februari
12
Juli 22
|
Juni 7
November
7
|
Juni 12
November
12
|
Juli 17
Desember
17
|
C
|
April 7
Desember
27
|
Juli 25
Desember
27
|
Juli 30
Januari 1
|
September
3
Februari
3
|
PROGAM FINISHING
Progam finishing ini meliputi pertumbuhan dan
finishing bagi babi-babi yang akan dipotong. Dalam progam ini tidak memelihara
bibit akan tetapi Cuma penggemukan saja jadi yang harus diperhatikan adalah
pakan yang diberikan. Pakan harus tersedia dalam jumlah yang banyak dengan
harga yang terjangkau . usaha pembesaran dan finishing dari berat badan 20kg
menjadi 90kg atau 100 kg membutuhkan waktu kurang lebih 10 sampai dengan 13
minggu dengan pakan sebanyak 250 sampai dengan 350 kg. konversi pakanya adalah
sekitar 3.2 kg pakan untuk tiap kg pertumbuhan
berat badan.
Finishing dengan cara terkurung dan
digembalakan
Progam
ini menggunakan bijian sereal dan padang lagum dapat mengurangi kebutuhan pakan
serta kebutuhan akan kandang serta peralatanya. Cara ini memungkinkan penerapan
secara mekanis dalam hal penanganan penyediaan pakan serta pembuangan kotoran
sehingga dapat ditingkatkan keadaan sanitasi dan pengendalian penyakit.
bagus
BalasHapus