Senin, 26 November 2012


TUGAS PPIP
PENGEMBANGAN USAHA TERNAK SAPI POTONG
GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN DAGING DALAM NEGERI









Disusun oleh:

Nama              :Muhammad Najibulloh
NIM                :23010112130098
Kelas               :B





JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Daging merupakan salah satu penyumbang protein hewani, di samping susu dan telur.  Produksi daging sapi dalam negeri baru memenuhi 24% dari kebutuhan daging nasional. Kebutuhan daging sapi nasional saat ini sekitar 385,03 ton/tahun, sedangkan produksi daging nasional baru sekitar 249,92 ton/tahun. Artinya, masih terjadi kekurangan pasokan daging sapi sebesar 35,1%. Hal itu yang menyebabkan pemerintah sering melakukan impor daging sapi baik dalam bentuk ternak hidup, maupun daging beku.
Laju peningkatan populasi sapi potong relatif lamban, yaitu 4,23% pada tahun 2007 (Direktorat Jendral peternakan 2007). Kondisi tersebut menyebabkan sumbangan sapi potong terhadap produksi daging nasional rendah ( santi 2008) sehingga terjadi kesenjangan yang makin lebar antara permintaan dan penawaran. Dengan adanya pengembangan peternakan sapi potong dengan pola yang lebih intensif diharapkan kebutuhan daging nasional dapat terpenuhi tanpa harus mengimpor.
1.2. Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
”Bagaimana upaya yang dilakukan peternak sapi agar dapat mengembangkan peternakan mereka sehingga dapat memenuhi kebutuhan daging nasional dan dapat swasembada daging”.

1.3 Tujuan
            Dari rumusan masalah diatas, maka penulis mengharapkan adanya tujuan yang di capai dalam pembuatan makalah ini:
1.        Meningkatkan kesejahteraan para peternak.
2.       peternak sapi di indonesia dapat lebih mengembangkan usaha peternakan mereka dengan sisten yang lebih modern dan intensif.
3.      Dapat memenuhi kebutuhan daging nasional.
1.4. Manfaat
           Manfaat yang dapat diperoleh dari pengembangan sapi potong adalah kebutuhan daging nasional dapat terpenuhi dan tidal lahi mengimpor daging dari luar.
BAB II
PEMBAHASAN
Ternak potong merupakan salah satu penghasil daging yang memiliki nilai gizi serta nilai ekonomi yang tinggi. Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan konsumsi daging di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu diperlukan suatu usaha yang dapat mengimbangi meningkatnya kebutuhan daging. Salah satunya adalah dengan penggemukan sapi potong atau feedlot. 
Usaha pengemukan sapi potong merupakan salah satu usaha untuk mempercepat dan meningkatkan produksi, karena dengan usaha ini diharapkan hasil dari pertambahan berat badan tinggi dan efisien dan dapat  menghasilkan kualitas daging karkas yang lebih baik (Dyer and O’Mary, 1997). Feedlot atau penggemukan sapi potong adalah pemeliharaan sapi  dalam kandang tertentu, tidak dipekerjakan tetapi hanya diberi pakan dengan nilai nutrisi yang optimal untuk mendapatkan kenaikan berat badan dan kesehatan sapi yang maksimal (blakely dan bade,1991)
            Dalam usaha feedlot ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap produksinya, antara lain pengadaan pakan baik hijauan maupun konsentrat, penanggulangan penyakit, kebersihan kandang dan perawatan terhadap ternak, penanganan selama pemeliharaan dan pemasarannya. Selain faktor tersebut, faktor genetik yang meliputi bangsa, umur, berat badan dan jenis kelamin dapat mempengaruhi produksi dan kualitas daging yang dihasilkan (Anonim, 1996). Ternak akan dapat tumbuh secara normal jika bahan pakan yang diberikan mengandung protein, energi, mineral dan vitamin sesuai dengan tujuan peternakan (Tillman et al,1984).
            Kebutuhan protein dan energi pada sapi tergantung beberapa faktor, antara lain: berat hidup, usia sapi tersebut, kesehatan dari sapi tersebut, pertambahan berat badan dan konsumsi pakan. Dengan meningkatnya berat hidup, kebutuhan protein untuk pertambahan berat badan juga meningkat, apabila kebutuhan protein yang ada pada ransum kurang mencukupi maka akan menyebabkan nafsu makan turun, pertumbuhan lambat, kesehatan terganggu dan terjadi penurunan bobot badannya.
           Selain itu, dalam usaha penggemukan sapi potong diperlukan manajemen pakan yang baik, karena dengan pemberian pakan yang baik secara kualitas dan kuantitas maka ternak akan tumbuh dengan optimal, yang tentunya akan meningkatkan efisiensi pakan, sehingga biaya pakan pun akan lebih sedikit.
Jika semua peternak di indonesia mau menerapkan manejemen pengembangan sapi potong dengan baik dan benar maka indonesia tidak perlu lagi mengimpor daging dari luar dahkan tidak menutup kemungkinan buat swasembada daging.


BAB III
KESIMPULAN
           Sapi potong merupakan salah satu ternak terminansia yang mempunyai  kontribusi terbesar sebagai penghasil daging. Selama ini produksi daging sapi di indonesia belum mampu memenuhi permintaan dalam negeri yang cenderung terus meningkatung setiap tahunya. Untuk mengurangi impor yang berlebih maka peternak perlu mengembangkan usaha sapi potong mereka. Dalam usaha feedlot ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap produksinya, antara lain pengadaan pakan baik hijauan maupun konsentrat, penanggulangan penyakit, kebersihan kandang dan perawatan terhadap ternak, penanganan selama pemeliharaan,pemasaran dan faktor genetik.
           Kebutuhan energi dan protein sapi dipengaruhi oleh beberapa fakator yaitu antara lain: berat hidup, usia sapi tersebut, kesehatan dari sapi tersebut, pertambahan berat badan dan konsumsi pakan.
           Pengembangan usaha sapi potong diindonesia sangat diperlukan guna memenuhi kebutuhan daging dalam negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Blakely, J dan D.H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Terjemahan Bambang., S. Gajah Mada.
           Universitas Press. Jogyakarta.