TUGAS PPIP
PENGEMBANGAN
USAHA TERNAK SAPI POTONG
GUNA
MEMENUHI KEBUTUHAN DAGING DALAM NEGERI
Disusun oleh:
Nama :Muhammad
Najibulloh
NIM :23010112130098
Kelas :B
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Daging merupakan salah satu penyumbang
protein hewani, di samping susu dan telur. Produksi daging sapi dalam
negeri baru memenuhi 24% dari kebutuhan daging nasional. Kebutuhan daging sapi
nasional saat ini sekitar 385,03 ton/tahun, sedangkan produksi daging nasional
baru sekitar 249,92 ton/tahun. Artinya, masih terjadi kekurangan pasokan daging
sapi sebesar 35,1%. Hal itu yang menyebabkan pemerintah sering melakukan
impor daging sapi baik dalam bentuk ternak hidup, maupun daging beku.
Laju peningkatan populasi sapi potong
relatif lamban, yaitu 4,23% pada tahun 2007 (Direktorat Jendral peternakan
2007). Kondisi tersebut menyebabkan sumbangan sapi potong terhadap produksi
daging nasional rendah ( santi 2008) sehingga terjadi kesenjangan yang makin
lebar antara permintaan dan penawaran. Dengan adanya pengembangan peternakan
sapi potong dengan pola yang lebih intensif diharapkan kebutuhan daging
nasional dapat terpenuhi tanpa harus mengimpor.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
”Bagaimana upaya yang dilakukan peternak sapi agar dapat
mengembangkan peternakan mereka sehingga dapat memenuhi kebutuhan daging
nasional dan dapat swasembada daging”.
1.3 Tujuan
Dari rumusan
masalah diatas, maka penulis mengharapkan adanya tujuan yang di capai dalam
pembuatan makalah ini:
1.
Meningkatkan
kesejahteraan para peternak.
2.
peternak sapi di
indonesia dapat lebih mengembangkan usaha peternakan mereka dengan sisten yang
lebih modern dan intensif.
3.
Dapat memenuhi kebutuhan daging nasional.
1.4. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari
pengembangan sapi potong adalah kebutuhan daging nasional dapat terpenuhi dan
tidal lahi mengimpor daging dari luar.
BAB
II
PEMBAHASAN
Ternak
potong merupakan salah satu penghasil daging yang memiliki nilai gizi serta
nilai ekonomi yang tinggi. Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk,
kebutuhan akan konsumsi daging di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.
Oleh karena itu diperlukan suatu usaha yang dapat mengimbangi meningkatnya
kebutuhan daging. Salah satunya adalah dengan penggemukan sapi potong atau
feedlot.
Usaha
pengemukan sapi potong merupakan salah satu usaha untuk mempercepat dan
meningkatkan produksi, karena dengan usaha ini diharapkan hasil dari pertambahan
berat badan tinggi dan efisien dan dapat menghasilkan kualitas daging karkas yang lebih
baik (Dyer and O’Mary, 1997). Feedlot atau penggemukan sapi potong adalah
pemeliharaan sapi dalam kandang
tertentu, tidak dipekerjakan tetapi hanya diberi pakan dengan nilai nutrisi
yang optimal untuk mendapatkan kenaikan berat badan dan kesehatan sapi yang
maksimal (blakely dan bade,1991)
Dalam usaha feedlot ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap produksinya, antara lain pengadaan pakan baik hijauan maupun konsentrat, penanggulangan penyakit, kebersihan kandang dan perawatan terhadap ternak, penanganan selama pemeliharaan dan pemasarannya. Selain faktor tersebut, faktor genetik yang meliputi bangsa, umur, berat badan dan jenis kelamin dapat mempengaruhi produksi dan kualitas daging yang dihasilkan (Anonim, 1996). Ternak akan dapat tumbuh secara normal jika bahan pakan yang diberikan mengandung protein, energi, mineral dan vitamin sesuai dengan tujuan peternakan (Tillman et al,1984).
Kebutuhan protein dan energi pada sapi tergantung beberapa faktor, antara lain: berat hidup, usia sapi tersebut, kesehatan dari sapi tersebut, pertambahan berat badan dan konsumsi pakan. Dengan meningkatnya berat hidup, kebutuhan protein untuk pertambahan berat badan juga meningkat, apabila kebutuhan protein yang ada pada ransum kurang mencukupi maka akan menyebabkan nafsu makan turun, pertumbuhan lambat, kesehatan terganggu dan terjadi penurunan bobot badannya.
Selain itu, dalam usaha penggemukan sapi potong diperlukan manajemen pakan yang baik, karena dengan pemberian pakan yang baik secara kualitas dan kuantitas maka ternak akan tumbuh dengan optimal, yang tentunya akan meningkatkan efisiensi pakan, sehingga biaya pakan pun akan lebih sedikit.
Dalam usaha feedlot ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap produksinya, antara lain pengadaan pakan baik hijauan maupun konsentrat, penanggulangan penyakit, kebersihan kandang dan perawatan terhadap ternak, penanganan selama pemeliharaan dan pemasarannya. Selain faktor tersebut, faktor genetik yang meliputi bangsa, umur, berat badan dan jenis kelamin dapat mempengaruhi produksi dan kualitas daging yang dihasilkan (Anonim, 1996). Ternak akan dapat tumbuh secara normal jika bahan pakan yang diberikan mengandung protein, energi, mineral dan vitamin sesuai dengan tujuan peternakan (Tillman et al,1984).
Kebutuhan protein dan energi pada sapi tergantung beberapa faktor, antara lain: berat hidup, usia sapi tersebut, kesehatan dari sapi tersebut, pertambahan berat badan dan konsumsi pakan. Dengan meningkatnya berat hidup, kebutuhan protein untuk pertambahan berat badan juga meningkat, apabila kebutuhan protein yang ada pada ransum kurang mencukupi maka akan menyebabkan nafsu makan turun, pertumbuhan lambat, kesehatan terganggu dan terjadi penurunan bobot badannya.
Selain itu, dalam usaha penggemukan sapi potong diperlukan manajemen pakan yang baik, karena dengan pemberian pakan yang baik secara kualitas dan kuantitas maka ternak akan tumbuh dengan optimal, yang tentunya akan meningkatkan efisiensi pakan, sehingga biaya pakan pun akan lebih sedikit.
Jika
semua peternak di indonesia mau menerapkan manejemen pengembangan sapi potong
dengan baik dan benar maka indonesia tidak perlu lagi mengimpor daging dari
luar dahkan tidak menutup kemungkinan buat swasembada daging.
BAB
III
KESIMPULAN
Sapi potong
merupakan salah satu ternak terminansia yang mempunyai kontribusi terbesar sebagai penghasil daging.
Selama ini produksi daging sapi di indonesia belum mampu memenuhi permintaan
dalam negeri yang cenderung terus meningkatung setiap tahunya. Untuk mengurangi
impor yang berlebih maka peternak perlu mengembangkan usaha sapi potong mereka.
Dalam usaha feedlot ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap
produksinya, antara lain pengadaan pakan baik hijauan maupun konsentrat,
penanggulangan penyakit, kebersihan kandang dan perawatan terhadap ternak,
penanganan selama pemeliharaan,pemasaran dan faktor genetik.
Kebutuhan energi
dan protein sapi dipengaruhi oleh beberapa fakator yaitu antara lain: berat
hidup, usia sapi tersebut, kesehatan dari sapi tersebut, pertambahan berat
badan dan konsumsi pakan.
Pengembangan usaha
sapi potong diindonesia sangat diperlukan guna memenuhi kebutuhan daging dalam
negeri.
DAFTAR
PUSTAKA
Blakely, J dan D.H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Terjemahan
Bambang., S. Gajah Mada.
Universitas Press.
Jogyakarta.